A. PENCARIAN IDE PRODUK
Cara yang dapat
dilakukan adalah melalui curah pendapat (brainstorming) yang
dilakukan dalam kelompok. Pada proses brainstorming, setiap
anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam
dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak
masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses
dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada
perasaan takut salah. Setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling
menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan
dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Misalnya,
tentang alat bawa yang tepat untuk membawa perlengkapan bulu tangkis. Ada beberapa
hal yang dapat diskusikan, di antaranya sebagai berikut.
• Perlengkapan apa saja yang dibawa?
• Berapa berat total seluruh
perlengkapan tersebut?
• Seberapa besar dan bagaimana
bentuknya?
• Apakah alat bawa harus tahan air?
Mengapa?
• Bagaimana cara membawa tas tersebut?
Di bahu? Di dada? Di punggung? Dijinjing? Dengan tali?
• Bagaimana cara membuka, mengeluarkan,
dan memasukkan perlengkapan ke dalam tas?
B. PEMBUATAN SKETSA/GAMBAR
Sketsa merupakan sebuah gambaran
kasar dan ringan yang dapat digunakan untuk bisa mengawali atau sebagai
kerangka sebuah penggarapan karya lukis. Rencana atau rancangan dari produk
kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi
berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran
kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari
penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang
dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang
sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan
tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa variasi produk, satu
produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk
dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.
C. PEMILIHAN IDE TERBAIK
Setelah kamu menghasilkan banyak
ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang
paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat.
D. PROTOTYPIING ATAU MEMBUAT
STUDI MODEL
Sketsa ide yang
dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi, artinya hanya
digambarkan pada bidang datar. Produk kerajinan yang akan dibuat adalah
berbentuk tiga dimensi, maka studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format
tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan
material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. Material sebenarnya
adalah material yang akan digunakan pada produksi kerajinan. Alat bantu yang
dapat digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting, cutter,
lem, selotip (alat pemotong dan bahan perekat).
E. PERENCANAAN PRODUKSI
Studi model dapat menghasilkan 3
sampai 5 buah model. Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi
atau evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam
menentukan desain akhir yang terpilih.
2. PRODUKSI KERAJINAN UNTUK PASAR LOKAL
Tahapan produksi
secara umum terbagi atas pengolahan bahan atau pembahanan,
pembentukan, perakitan, dan finishing.
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Tahapan
proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan
bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material, dan bentuk
produk yang akan dibuat. Secara umum, material padat dapat dikelompokkan menjadi
material solid dan tidak solid (lembaran dan serat).
Material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat dibentuk dengan
cara dipotong, dipahat sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Material solid juga dapat disusun dan direkatkan dengan bantuan lem. Material
berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara digunting
sesuai bentuk yang diinginkan, dianyam atau
dirangkai, dan
direkatkan dengan bantuan lem. Tahap berikutnya adalah perakitan
dan fi nishing. Perakitan dilakukan apabila produk
yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Perakitan dapat memanfaatkan bahan
pendukung seperti lem, paku, benang, tali, atau teknik sambungan tertentu.
Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan
sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing
dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan permukaan.
Penghalusan yang dilakukan di antaranya penghalusan permukaan kayu dengan
amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat
juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih
awet dan lebih menarik.
Comments
Post a Comment