PERENCANAAN KERAJINAN DENGAN INSPIRASI BUDAYA LOKAL NON BENDA

PERENCANAAN KERAJINAN DENGAN INSPIRASI BUDAYA LOKAL NON BENDA

 

 Image result for gambar wayang

 

 


1.Definisi kerajinan
Kerajinan merupakan hasil karya / produk yang menuntut keterampilan tangan. Produk kerajinan adalah produk yang dihasilkan melalui keterampilan tangan dan keterampilan berpikir dalam mengolah suatu bahan atau material sehingga menghasilkan estetika atau keindahan sekaligus fungsi tertentu. Pengembangan kerajinan dapat didukung oleh penciptaan alat bantu sederhana yang baru, sistem kerja yang tepat yang mendukung kelestarian lingkungan, kemasan yang baik serta informasi yang lengkap tentang produk kerajinan tersebut. Sehingga kerajinan diapresiasi dengan lebih baik lagi oleh masyarakat luas. Kerajinan yang berkualitas, mengangkat kekhasan daerah, dan dilakukan oleh masyarakatnya memiliki nilai jual yang tinggi, dan dapat dimanfaatkan untuk lingkungan dan kesejahteraan bersama.

2. Budaya sebagai Sumber Inspirasi

Tradisi budaya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Budaya Non Benda (meliputi puisi, syair. tarian daerah, upacara adat, cerita rakyat, mitos, simbol dan pantun)

2. Budaya Artefak atau objek Benda (meliputi pakaian adat, alat musik, rumah adat, wadah tradisional dan senjata tradisional) 

 

Budaya non benda dan budaya artefak tidak dapat dipisahkan keberadaannya karena keduanya saling melengkapi

 

3. Jenis-jenis kerajinan inspirasi lokal non benda
Berikut jenis-jenis kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda.
•Kerajinan batik
•Kerajinan ukir
•Kerajinan anyaman
•Kerajinan topeng
•Kerajinan tenun
•Kerajinan wayang



Kerajinan Tenun







Perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda

Perencanaan usaha adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu. Perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran.

 

Contohnya sebagai berikut :


1.Kerajinan Batik


•Ide dan peluang usaha
Kerajinan batik mengalami perkembangan yang semakin bervariasi dan coraknya semakin beragam. Ini menunjukkan kreativitas pembatik kita yang sangat dinamis dan mengetahui tren perkembangan fashion di masyarakat. Corak dan model batik sekarang tidak lagi menggambarkan pakem masa lalu, namun ada sentuhan modern mengikuti perkembangan zaman dan permintaan pasar.

•Sumber daya
Sumber daya batik meliputi kain, lilin (malam), zat pewarna atau cat batik, dan zat tambahan (pembantu)

•Administrasi
Administrasi diperlukan untuk menunjang kelancaran kegiatan dalam proses pembuatan kerajinan batik termasuk untuk dokumentasi. Sebaiknya seorang wirausaha memiliki catatan yang rapi mengenai kegiatan yang dilakukan dalam proses pembuatan batik dalam setiap tahapannya.

•Pemasaran
Memasarkan merupakan  kunci keberhasilan suatu usaha tidak terkecuali usaha kerajinan batik. Seberapa besar produksi kerajinan batik yang kita hasilkan, tetapi pemasaran terhadap barang yang kita produksi buruk, usaha yang kita jalani tidak akan berlanjut.

 

 Analisa Peluang Usaha

Langkah – langkah dalam analisa peluang usaha :

1.    Menciptakan produk baru dan berbeda. 2 hal yang harus selalu diperhatikan : permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan dan waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa

2.    Mengamati pintu peluang usaha, meliputi : pengembangan produk baru dari pesaing, berhasil mengembangkan produk baru, adanya dukungan keuangan dan selalu memperhatikan keunggulan pesaing di pasar

3.    Analisis produk dan proses produksi secara mendalam. Analisis bertujuan untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak

4.    Menaksir biaya awal. Biaya awal yang diperlukan harus dihitung terlebih dahulu

5.    Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi, meliputi resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar, resiko teknik atau kegagalan dalam mengembangkan produk dan resiko financial atau kegagalan karena tidak cukup dana

 

 

Sumber Daya yang Dibutuhkan

Terdapat 4 kelompok sumber daya yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha :

1.    Sumber daya material

2.    Sumber daya finansial

3.    Sumber daya manusia

4.    Sumber daya informasi

 

Langkah – langkah perencanaan usaha

Terdapat 8 langkah pokok sistematis dalam merencakan usaha :

1.    Merumuskan tujuan dan sasaran usaha

2.    Mengumpulkan fakta dan data informasi tentang situasi dan kondisi usaha yang didirikan

3.    Mengadakan pembahasan atau analisa tentang fakta, data dan informasi berdasarkan analiysis SWOTH

4.    Merumuskan sasaran usaha yang didirikan dengan penuh tanggung jawab

5.    Merumuskan berbagai macam alternatif terbaik untuk mendirikan usaha

6.    Merumuskan rencana strategis pendirian usaha jangka pendek

7.    Merumuskan rencana taktis pendirian usaha jangka panjang

8.    Menyusun anggaran belanja dalam pendirian usaha

 

SISTEM PRODUKSI KERAJINAN DENGAN INSPIRASI BUDAYA LOKAL NON BENDA

Berikut salah satu contoh produksi pembuatan batik tulis:

Sebelum memulai proses pembuatan batik tulis maka terlebih dahulu yang perlu disiapkan adalah alat dan bahan.

Alat dan bahan :
1. Kain mori (kain mori bisa terbuat dari katun atau sutra).
2. Canting, berfungsi sebagai alat untuk membentuk motif batik nantinya.
3. Gawangan yaitu tempat untuk menyampirkan kain.
4. Lilin malam yang dicairkan.
5. Panci dan juga kompor yang berfungsi untuk memanaskan.
6. Larutan pewarna.

Langkah selanjutnya adalah tahap proses produksi, yang meliputi beberapa tahap seperti berikut.
1. Membuat molani, dikenal dengan membuat desain batik.
2. Melukis dengan menggunakan lilin malam yang telah dicairkan menggunakan canting dengan  mengikuti pola tersebut.
3. Menutupi bagian putih yang tidak berwarna dengan menggunakan lilin malam.
4. Proses pewarnaan batik tulis pertama dibagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan cara mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu. Kemudian kain yang telah selesai dicelupkan akan dikeringkan dengan cara dijemur.
5. Kemudian setelah selesai dikeringkan kembali lagi melukisnya menggunakan canting. Setelah selesai maka akan dilanjutkan dengan proses pencelupan pada tahap kedua.
6. Setelah proses pencelupan pada tahap kedua selesai maka langkah selanjutnya adalah dengan menghilangkan lilin pada kain yang masih menempel, dengan cara meletakkan kain tersebut pada air panas yang sudah dipanaskan diatas tungku.
7. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilalukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin untuk menahan warna pertama dan kedua proses tersebut dapat dilakukan berulang kali sesuai banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

8. Nglorot, yaitu kain yang telah berubah warna direbus dengan menggunakan air panas. Tujuan merebus dengan air panas adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Setelah selesai maka batik tersebut telah siap digunakan. Terakhir adalah mencuci kain batik dan mengeringkan dengan menjemur sebelum dapat digunakan dan dipakai.



Perhitungan biaya produksi produk kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda

Dalam pembuatan produk terdapat  2 kelompok biaya, yaitu : biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non produksi, seperti pemasaran dan kegiatan administrasi umum.

Terdapat dua pendekatan dalam penentuan biaya produksi, yakni full costing dan variable costing.

1.Full costing

Full costing
merupakan metode penentuan biaya produksi yang memerhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel.

2.Variable costing
Variable costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variable.

Cara Menentukan pemasaran produk kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda secara langsung

1.Konsumen
Agar pemasaran lebih efektif maka wirausahawan harus melakukan segmentasi pasar terhadap produk yang sama untuk konsumen.

2.Lingkungan
Lingkungan juga bisa menjadi alasan mengapa segmentasi pasar itu diperlukan. Keadaan lingkungan yang beraneka ragam dan budaya yang berbeda itulah yang menyebabkan keinginan beli tiap orang berbeda pula. Maka pembagian zona pemasaran produk bisa dilakukan untuk memaksimalkan pemasaran.

3.Usia

Usia menjadi salah satu tujuan pemasaran produk. Jika wirausaha bisa menentukan segmen pemasaran yang tepat maka produk kerajinan yang akan dijual juga bisa cepat habis. Dalam pemasaran produknya wirausahawan dapat menggunakan metode pemasaran langsung yaitu menjual ditempat produksi atau dengan memasarkannya ditoko sovenir ditempat-tempat wisata.

 

Proses evaluasi hasil kegiatan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda

Evaluasi hasil usaha merupakan tahap yang sangat penting didalam manajemen usaha untuk memberikan feedback atas pelaksanaannya berada pada jalur yang benar.

1.Evaluasi kemajuan

Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan prsoses yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan. Dalam proses ini bisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.

2.Monitoring dan Evaluasi usaha

  • Posisi keselutuhan usaha, digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil dari keseluruhan usaha
  • Apakah ada kemajuan atau kemunduran usaha, Cara mengetahui kemajuan atau kemunduran dengan melihat patokan yaitu uang, ketahuilah posisi uang tersebut setelah itu lakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha, cara melakukannya adalah dengan membandingkan kondisi awal ketika menjalankan usaha dengan setelahnya.
  • Melakukan langkah-langkah perbaikan atau pengembangan
  • Memikirkan terget usaha selanjutnya

3.Hal-hal yang perlu dievaluasi

1. Mengevaluasi kondisi keuangan
2. Mengevaluasi kondisi pasar
3. Mengevaluasi kebutuhan pasar.
4. Mengevaluasi kemajuan usaha dengan meninjau secara berkala
5. Mengevaluasi tahapan pertumbuhan dan perkembangan usaha
6. Mengevaluasi kepemimpinan diri sendiri

 

 

Sumber : Buku cetak Prakarya dan Kewirausahaan SMA kelas X . Penerbit Yudhistira

 

 

 

 

 

 



Comments